- Pada bayi ataupun anak-anak bisa meningkatkan resiko sindrom kematian mendadak. SDIS atau "sudden death infant syndrome" ini bisa terjadi karena asap rokok yang menggangu jalan pernafasan mereka.
- Bisa terkena bronkitis dan pneumonia. Bronkitis merupakan peradangan yang terjadi pada saluran udara utama pada paru-paru, sedangkan pnoumonia adalah radang pada paru-paru yang lebih parah. Bronkitis akan bisa berkembang menjadi pneumonia, ini sering terjadi karena terpapar asap rokok.
- Bisa menghambat pertumbuhan paru-paru pada anak di masa tumbuh kembangnya karena zat-zat berbahaya yang terdapat pada rokok bisa masuk ke dalam paru-paru lewat saluran pernafasan. Jika setelah merokok sebaiknya gantilah pakaian sebelum menggendong anak. Kandungan zat yang melekat di baju atau tempat lainnya ini juga berbahaya bagi kesehatan anak.
- Bisa menyebabkan infeksi pada telinga. Jika anak sering berada di area asap rokok ini bisa meningkatkan resiko infeksi telinga.
- Ketika anak mulai dewasa bisa mengalami gangguan pernapasan. Jika anak sering terpapar asap rokok akan lebih sering mengalami batuk-batuk. Selain itu juga beresiko terkena asma. Saat menginjak dewasa anak tersebut bisa mengalami masalah gangguan pernapasan jika terlalu sering berada di lingkungan perokok.
Selain itu bahaya lainnya jika orang tua merokok di dekat anak yaitu anak nantinya juga ikut-ikutan merokok. Merokok bisa merusak kesehatan diri sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Untuk itu sebagai orang tua lebih baik berhentilah merokok dari sekarang.