Rokok Elektronik Yang Sedang Populer Saat Ini - Rokok elektrik atau sering disebut rokok elektronik meskipun masih banyak orang yang belum tau tetapi ini bukan barang baru. Rokok elektronik ini pertama kali di temukan dan di perkenalkan di Tiongkok pada tahun awal 2000-an oleh Ruyan
Corporation
Seperti yang dikutip dari kompas rokok elektronik atau
e-cigarette ini mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat.
Rokok tersebut diklaim bisa menjadi cara untuk
mengurangi kecanduan rokok.
Rokok elektronik ini berbentuk seperti rokok pada umumnya tapi lebih banyak yang terlihat seperti pulpen jadi terlihat lebih modern. Rokok ini
juga mengeluarkan asap seperti layaknya rokok biasa.
Hanya saja asap itu berasal dari uap air. Para
penggunanya pun bebas merokok di mana pun, bahkan
di dalam ruangan.
Menggunakan baterai lithium kecil, rokok elektronik perlu
diisi ulang seperti HP. Beberapa di antaranya
dilengkapi lampu LED di ujungnya sehingga memiliki efek
menyala seperti rokok tembakau.
Di dalam rokok elektronik terdapat alat yang
menghasilkan panas untuk menguapkan cairan.
Cairannya sendiri bisa berupa nikotin cair atau berbagai
pilihan rasa sesuai selera. Ada yang memiliki rasa buah,
bunga, hingga rasa tembakau. (Baca juga: Pengalaman Baik Menggunakan Rokok Elektronik)
Rokok elektronik juga diklaim lebih sehat karena uap
yang dihasilkan tidak mengandung karbonmonoksida.
Penelitian juga menunjukkan kadar nikotin dan zat-zat
lain dalam rokok tersebut dalam jumlah yang tidak
berbahaya.
Rokok elektronik diketahui mengandung propilen glikol
dan gliserin sayuran. Kedua bahan ini merupakan
komposisi penghasil uap dalam rokok. Propelin glikol tak
lain adalah zat tambahan dalam makanan dan pembuat
kabut buatan dalam sebuah pertunjukkan panggung.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA)
menyatakan bahwa gliserin sayuran tergolong zat yang
aman untuk digunakan.
Rokok elektronik ini laris manis dipasaran, perputaran uang industri rokok elektronik
mencapai angka Rp 15 triliun per tahun. Sedangkan
omzet perusahaan mampu menembus angka Rp 30 triliun
dalam 5 tahun.
Dampak jangka panjang dari rokok ini memang masih
dalam penelitian. Meski demikian, dalam sebuah survei
terhadap 128 dokter di AS, diketahui 35 persen dokter
telah menganjurkan rokok elektronik untuk perokok yang
ingin berhenti.
Meski FDA menyatakan salah satu komposisi rokok
elektronik aman konsumsi, tetapi FDA belum
mengeluarkan pernyataan rokok ini sebagai alat untuk
berhenti merokok.
Itulah tadi mengenai rokok elektronik yang di klaim sebagai cara aman untuk merokok. Baca juga selanjutnya: Dimana Tempat Membeli Rokok Elektronik Asli ?