Sungai Mahakam tentu sudah tidak asing lagi ditelinga yang terkenal ada ikan pesutnya / lumba lumba air tawar, tapi itu dulu sekarang sudah mulai tergusur dan mungkin memilih pindah kepedalaman karna banyak sekali kapal kapal besar yang melewati sungai tersebut.
Suasana di tepi sungai mahakam cukup lumayan tenang sambil ngopi dan menikmati jagung bakar tidak lupa buah cumpedak yang waktu itu lagi musimnya. Di tepian sungai mahakam ini hanya terlihat lalu lalang kapal kapal besar ini saja yang kebanyakan mengangkut batu bara. Sambil ngobrol dan bercanda tidak terasa hari sudah semakin larut dan akhirnya kami mengakhiri menikmati suasana malam di tepi sungai mahakam ini.
Sebanarnya suasana malam ditepi sungai mahakam ini disuguhi pemandangan yang tidak cukup menarik, memang tujuannya bukan untuk menikmati keindahan alam, karna salah tempat kalau tujuan kita menikmati pemandangan alam...hehehe...
Ketika ditepian sungai mahakan tersebut hanya menikmati suasana malam saja sambil ngobrol ngobrol mengisi waktu daripada hanya dirumah saja.
Hidup dikota samarinda ini rasanya sama seperti hidup dipulau jawa karna disini memang banyak sekali orang orang dari jawa yang mengadu nasib di pulau kalimantan ini. Pedagang pedagang yang jualan di samarinda ini banyak yang berasal dari jawa timur, jawa tengah dan sekitarnya jadi sudah tidak asing lagi ketika ngobrol dengan menggunakan bahasa jawa sehari hari. Seperti pedagan di tepi sungai makakam ini misalnya, jadi rasanya lebih akrab walaupun baru pertama kali bertemu karna merasa sama sama perantauannya.