Berdasarkan dari penelitian di Amerika beberapa waktu yang lalu mengungkapkan bahwa kondisi mental seseorang akan lebih sehat jika tiba-tiba diam atau menghentikan pembicaraan / menerapkan silent treatment pada orang yang menjengkelkan tersebut daripada melanjutkan pembicaraan.
Menurut profesor psikologi Kristin Sommer, dari Baruch College New York: "Sangat menguras tenaga ketika anda memaksakan diri untuk terlibat dalam sebuah percakapan yang menyesatkan ketika yang anda inginkan adalah mengabaikan orang yang diajak bicara. Namun pengucilan atau mendiamkan orang lain yang menjengkelkan ini tak hanya membuat anda mencapai tujuan tapi juga melestarikan sumber daya atau menghemat tenaga anda"
Ungkapan tersebut berdasarkan dari sebuah studi yang dilakukan terhadap 120 partisipan. Setiap yang berpatisipasi dalam studi tersebut diminta untuk berbincang dengan sesama partisipan lain yang bersikap 'sangat menyenangkan' (sopan dan egaliter) atau 'sangat tidak menyenangkan' (kasar dan keras kepala).
Selanjutnya semua partisipan dimasukan di sebuah ruangan tertutup untuk melakukan sebuah pekerjaan yang telah ditugaskan. Dari situ maka diketahui bahwa patisipan menunjukan performa kerja yang buruk setelah mengabaikan pembicaraan dengan orang yang menyenangkan tersebut. Sebaliknya para partisipan menjadi lebih bagus ketika menjadi silent tretment / mendiamkan orang yang bersifat ofensif ketika berinteraksi.
Inti dari studi tersebut adalah ketika berinteraksi dengan orang menyenangkan dan mengabaikan orang yang cerewet dan menjengkelkan tersebut, sama-sama bisa meningkatkan kinerja positif seseorang karena hal tersebut bisa menghemat tenaga dan pikiran anda.